Aku terlalu bodoh untuk bisa terjebak di kesalahan yg sama.
Kesalahan yg tak seharusnya terulang kembali. Kesalahan untuk dapat menerima
kehadiranmu lagi di dalam hidupku.
Membina hubungan singkat yg berakhir dengan ketidakjelasan,
menerimamu datang ketika kau sedang merasa jenuh, menemanimu ketika kau sedang
merasa bosan. Itu kesalahanku dulu. Dulu sekitar 3 tahun yg lalu.
Dan sekarang, kau datang lagi. Kau datang dengan rasa
jenuhmu, rasa bosanmu, rasa kesepianmu, dan semua rasa sedihmu itu. Kau kembali
kedalam hidupku walau sebenarnya aku tau mau dibawa kemana hubungan ini. Kau
tak akan membina hubungan serius seperti dahulu. Kau hanya singgah ke dalam
hidupku, sementara. Hanya sementara sampai kau mendapatkan kehidupanmu kembali.
Kehidupan dengan sesosok perempuan yg dulu pernah mengisi hatimu setelah aku,
yg dulu pernah menemanimu ketika kau sedang merasa jenuh karena aku sibuk
dengan duniaku sendiri.
Hampir 2 bulan sudah kau datang lagi di kehidupanku. Itu
artinya 2 bulan lebih kau telah mengakhiri hubunganmu dengan wanita itu.
Hampir 2 bulan sudah kita membina hubungan yg tak jelas
ujungnya, yg tak akan mungkin kau kembali kedalam pelukanku seperti dulu. Kau
datang hanya untuk mengisi kekosongan hatimu, mencari hiburan sesaat tanpa
mengharap kita akan membina hubungan seperti dahulu. Aku tau itu, aku sudah
menduga akan berakhir seperti apa. Kau akan pergi disaat kau sudah tak
membutuhkanku lagi, disaat kau mendapatkan wanita itu lagi.
Ini kesalahanku, menerimamu datang di kehidupanku selama
hampir 2 bulan ini. Kesalahan yg mungkin tak akan aku sesali.
Kini, perlahan kau pergi dari kehidupanku. Mungkin ini sudah
saatnya kau kembali kepadanya dan pergi meninggalkanku sendiri lagi. Antara
rela dan tak rela untuk melepasmu kedalam pelukannya lagi. Tapi, jika itu yg
terbaik untukmu aku tetap tak rela. Sampai kapanpun aku masih ingin memperbaiki
kesalahanku 3 tahun lalu. Aku masih ingin menemanimu, membina hubungan serius
seperti 3 tahun yg lalu.
Bodoh, memang. Aku terlalu bodoh untuk berfikir seperti itu.
Aku terlalu bodoh untuk berkhayal seperti itu. Tapi, itulah keinginanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar