Jumat, 08 Agustus 2014

Terlalu Bodoh



Aku terlalu bodoh untuk bisa terjebak di kesalahan yg sama. Kesalahan yg tak seharusnya terulang kembali. Kesalahan untuk dapat menerima kehadiranmu lagi di dalam hidupku.
Membina hubungan singkat yg berakhir dengan ketidakjelasan, menerimamu datang ketika kau sedang merasa jenuh, menemanimu ketika kau sedang merasa bosan. Itu kesalahanku dulu. Dulu sekitar 3 tahun yg lalu.
Dan sekarang, kau datang lagi. Kau datang dengan rasa jenuhmu, rasa bosanmu, rasa kesepianmu, dan semua rasa sedihmu itu. Kau kembali kedalam hidupku walau sebenarnya aku tau mau dibawa kemana hubungan ini. Kau tak akan membina hubungan serius seperti dahulu. Kau hanya singgah ke dalam hidupku, sementara. Hanya sementara sampai kau mendapatkan kehidupanmu kembali. Kehidupan dengan sesosok perempuan yg dulu pernah mengisi hatimu setelah aku, yg dulu pernah menemanimu ketika kau sedang merasa jenuh karena aku sibuk dengan duniaku sendiri.
Hampir 2 bulan sudah kau datang lagi di kehidupanku. Itu artinya 2 bulan lebih kau telah mengakhiri hubunganmu dengan wanita itu.
Hampir 2 bulan sudah kita membina hubungan yg tak jelas ujungnya, yg tak akan mungkin kau kembali kedalam pelukanku seperti dulu. Kau datang hanya untuk mengisi kekosongan hatimu, mencari hiburan sesaat tanpa mengharap kita akan membina hubungan seperti dahulu. Aku tau itu, aku sudah menduga akan berakhir seperti apa. Kau akan pergi disaat kau sudah tak membutuhkanku lagi, disaat kau mendapatkan wanita itu lagi.
Ini kesalahanku, menerimamu datang di kehidupanku selama hampir 2 bulan ini. Kesalahan yg mungkin tak akan aku sesali.
Kini, perlahan kau pergi dari kehidupanku. Mungkin ini sudah saatnya kau kembali kepadanya dan pergi meninggalkanku sendiri lagi. Antara rela dan tak rela untuk melepasmu kedalam pelukannya lagi. Tapi, jika itu yg terbaik untukmu aku tetap tak rela. Sampai kapanpun aku masih ingin memperbaiki kesalahanku 3 tahun lalu. Aku masih ingin menemanimu, membina hubungan serius seperti 3 tahun yg lalu.
Bodoh, memang. Aku terlalu bodoh untuk berfikir seperti itu. Aku terlalu bodoh untuk berkhayal seperti itu. Tapi, itulah keinginanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar